Teori Sirkulasi STIFIn

Hal lain yang menarik dalam konsep STIFIn adalah adanya pola hubungan antar kecerdasan yang tergambar dalam hubungan segilima sesuaidenganTeori Sirkulasi STIFIn. Seperti apakah itu?Lima mesin kecerdasan membentuk sebuah mata rantai segilima mengikuti jari-jari tangan kanan yang dimulai dari ibu jari hingga kelingking, bukan mengikuti urutan akronim STIFIn melainkan menggunakan urutan akronim STInIF (sesuai posisi jari tangan), sebagai sebuah aliran sirkulasi yang saling mendukung. Tipe S yang rajin mendukung tipe T yang sistematis. Tipe T yang terarah mendukung tipe In yang mengalir. Tipe In yang cepat tanggap mendukung tipe I yang banyak ide. Tipe I yang konseptor mendukung tipe F yang visioner. Tipe F yang pandai memberi semangat mendukung tipe S yang tahan banting.

Selain hubungan saling mendukung, lima MK juga dapat membentuk hubungan bintang lima sudut yang hubungannya saling menaklukkan. Masih memakai pola jari tangan kanan dengan melompati satu mesin kecerdasan: Tipe S yang berstamina mengalahkan tipe In yang nanggung, Tipe In yang responsif mengalahkan tipe F yang banyak omong. Tipe F yang empatik mengalahkan tipe T yang formal berjarak. Tipe T yang memiliki kekuatan arah mengalahkan tipe I yang telalu banyak alternatif. Tipe I yang kreatif mengalahkan tipe S yang peniru.

Dengan mengetahui hubungan saling mendukung dan hubungan saling mengalahkan kita dapat membuat peta hubungan sosial: ideal atau tidak. Perhatikan ini: Suami T memilik istri S. Apakah ini hubungan rumah tangga yang ideal? Berdasarkan hubungan segi lima tadi, S mendukung T, sehingga hubungan suami istri ini bisa dikatakan bagus. Sebaliknya apa yang terjadi jika seorang pria T beristrikan wanita F? Berdasarkan pola saling menaklukkan, sang istri yang F akan menaklukkan suaminya, jadi bisa dikatakan ini hubungan tidak ideal. Bagaimanapun, suamilah yang seharusnya menaklukkan atau didukung, bukan sebaliknya.

Khusus dalam hal mencari pasangan ada dua JANGAN yang harus dihindari: jangan setipe MK-nya (apalagi PG nya) dan jangan tipe istri mengalahkan tipe suami. Untuk yang disebut pertama alasannya karena jika sama MK dan PG-nya sama akan membuat tidak terjadi sirkulasi, sementara untuk yang disebut terakhir karena sirkulasinya melawan arus sehingga suami akan kelelahan karena suami harus mengeluarkan paling tidak dua kali lipat energi untuk bisa sukses. Energi sang suami selain harus mengurus dirinya harus sukses, juga harus berenang melawan arus untuk bisa menundukkan istrinya di rumah.

Sedangkan prinsip dalam mencari tangan kanan, guru, coach (pelatih), tutor, atau pendukung setia juga hampir sama yakni haruslah yang mendukung atau mundur selangkah (bayangkan segi lima tadi). Lihat contoh ini: tangan kanan tipe S adalah tipe F.

Tapi prinsip itu tidak belaku jika yang kita cari adalah mentor. Seorang mentor haruslah yang berwibawa atau disegani, dan karenanya haruslah yang menundukkan atau mengalahkan kita. Anda tentu tidak mau mentor Anda kalah pamor dari Anda sendiri bukan. Jadi, kalau memakai prinsip mundur menentang arah jarum jam, maka jika seorang S mencari mentor haruslah I. Sedangkan tipe I mencari mentor yang tipe apa?…Benar…Anda benar..tipenya T. Begitu seterusnya (bayangkan bintang lima sudut).

Tentu semua sudah pernah mendengar apa itu cinta segitiga? Atau jangan-jangan ada yang pernah merasakannya? Tapi tak apa kalau dijelaskan lagi. Cinta segi-tiga adalah posisi dimana cinta seseorang, bisa pria pun bisa wanita, bertepuk sebelah tangan karena yang dicintainya, justru takluk kepada orang lain. Contohnya ini: F jatuh cinta pada I, tidak tahunya yang I bertekuk lutut pada T. Kenapa bisa terjadi? Penjelasan karena sekalipun I (wanita) dibutuhkan oleh F (pria), tetapi kecerdasan I dikalahkan atau ditaklukkan oleh kecerdasan T (pria).

Masalah dalam perkawinan bisa terjadi karena adanya orang lain yang menciptakan suasana berbeda, sekalipun kecerdasannya sudah ideal. Simak baik-baik masalah rumah tangga yang terjadi pada artis ini: KD yang S, memiliki suami AH yang T. Dari sisi hubungan, mereka sudah ideal, sang istri mendukung sang suami. Ditengah jalan, di saat KD merasa lelah secara batin mendukung AH muncul pria lain, RL, yang memanjakannya. Akhirnya KD melepaskan AH dan kawin dengan RL, meski dilihat dari sudut pandang manapun AH bukan bandingan RL. Tongkrongan AH jauh lebih bagus. Moral dari cerita ini adalah sekalipun kecerdasan pasangan kita, dalam hal ini istri atau pacar, sudah mendukung tapi hati-hati, jangan terlena dan merasa sudah seharusnya pasangan kita seperti itu, mendukung terus. Bisa kandas percintaan kita.

Saat ini, dunia kedokteran sudah sangat mempertimbangkan teori sirkulasi ini. Jika kondisi S bertegangan tinggi maka obatnya diberi jenis T, tapi jika kondisi S lemah maka obatnya diberi jenis F yang mensuplai energi dukungannya, dst. Teori Sirkulasi STIFIn ini bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Sekali lagi, inilah yang disebut palugada, apa lu mau gua ada.

Baiklah…. Sekali lagi, terlihat dengan nyata sekali, setiap mesin kecerdasan memiliki jalan suksesnya sendiri-sendiri. Orang Sensing melewati jalur kaya, orang T melewati jalur berkuasa, orang I melewati jalur pengusaha, orang F melewati jalur kepemimpinan, orang In melewati jalur altruisme. Mereka semua akan berada di puncak tertingginya jika bersedia menjalani kunci sukses masing-masing. Tipe S harus meningkatkan frekuensi, tipe T menetapkan prioritas, tipe I memperbaiki kualitas kerjanya, tipe F dimulai dari berhasil memimpin dirinya sendiri, dan tipe In menolong orang lain. Semoga SuksesMulia di tangan anda. Amin.

chemistry

sosial

keluarga suami – istri