
Kebiasaan Pertama masyarakat Indonesia dalam berbelanja online adalah dengan memanfaatkan jejaring sosial atau media sosial. Dengan alasan mereka bisa berbelanja secara langsung tanpa adanya perantara, transaksi pembelian pun mereka sering dilakukan lewat jejaring sosial. Data transaksi melalui jejaring sosial ini disebutkan oleh APJII (Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia) dan PUSKAKOM UI dengan angka persentase mencapai 64,9%. Tentu saja dengan angka ini memberikan arti bahwa media jejaring sosial telah menjadi tempat favorit dibadingkan enam media penjualan online lain seperti forum jual-beli, mailing list, blog, online store, messenger dan komunitas online.
Karena Kegiatan Berbelanja adalah hal yang dibutuhkan, akan lebih tepat jika kita mengenal tentang bagaimana cara dan kebiasaan seseorang jika ia berbelanja
Berikut adalah cara berbelanja menurut Mesin Kecerdasan
Sensing : cari diskonan
Berbelanja adalah diskon, itu slogan orang Sensing dalam berbelanja. Dia akan dengan suka rela mencari dari satu toko ke toko yang lain untuk mencari diskon bagi barang yang diperlukannya. Efek diskon cukup besar bagi orang Sensing, terkadang dengan melihat diskon yang cukup besar, barang yang tidak dibutuhkannya pun akan dibelinya.
Thinking : cari yang dibutuhkan
Sebelum berbelanja, orang Thinking akan membuat list barang yang dibutuhkannya. Dia akan membuat skala prioritas barang mana yang memang urgent dan mana barang yang bisa ditunda pembeliannya.
Intuiting : cari yang dibutuhkan tapi brand menjadi penentu keputusan
Branded product tidak bisa dilepaskan dari orang Intuiting, terutama yang sudah tergembleng. Saat belanja, kualitas aka brand menjadi penentuan dalam memutuskan pembelian. Intuiting akan rela bersabar menunggu brand yang menjadi favoritnya untuk mengeluarkan produk yang dibutuhkannya. Dia bersedia untuk menabung hingga uangnya cukup untuk membeli produk dari brand yang ditunggunya itu. Orang Intuiting mempunyai fanatisme terhadap brand tertentu.
Feeling : ngeliat belanjaan teman dulu
Bagi orang Feeling, berbelanja identik dengan kebersamaan. Walau pun dia memiliki keinginan sendiri untuk membeli sebuah produk, tetapi belanjaan teman menjadi motivasinya untuk berbelanja. Rekomendasi dari teman merupakan faktor utama dalam memilih barang.
Insting : butuh tidak butuh spontan beli
Orang Insting tidak memerlukan waktu, daftar atau rencana dalam berbelanja. Dia bisa berbelanja kapan saja, butuh atau tidak butuh. Saat dia sedang berjalan di pertokoan, ketika melihat suatu barang yang menarik hatinya atau menurutnya akan dibutuhkan, maka spontan dia akan membeli barang tersebut.