Kiat komunikasi Menghadapi Orang Thinking

Bagi orang bermesin kecerdasan lain, Orang Thinking tampak :
- Dingin
- Tidak sensitif
- Tidak perhatian
- Raja tega
- Keras kepala
Dengan demikian,cara berkomunikasi yang efektif dengan orang thinking,yaitu menggunakan kata kunci:PIKIR atau LOGIS. Maka kita perlu melakukan hal berikut dalam berkomunikasi.
- Jadilah terorganisir dan logis
Dalam berbicara dengan orang thinking jangan terlalu lebay. Pembicaraan dibuat terorganisir,seperti ada pembukaan,isi,dan penutup.Kalimat yang dipakai adalah kalimat yang logis,masuk akal dan ada datanya. Misal,”Presentasi itu penting. Nah ,mulai besok anda harus rajin mengembangkan skill presentasi ,agar setiap projec yang kita ajukan dapat diterima.”
- Pertimabngkan sebab akibat
Orang Thinking akan mendapatkan pemahaman logis dan sesuatu yang JELAS SEBAB AKIBATNYA. Misal, “ sekarang kita bicara tentang tanggung jawab. Saya mendapat laporan dari pihak reseller kalau anda sudah 3x terlambat mengantarkan barang yang mereka order. Hal itu tentu tidak sesuai dengan kesepakatan kita,dan tak heran kalau barang-barang akhirnya tidak laku dan banyak pesanan yang digagalkan.
- Fokus pada konsekuensi
Mesin Kecerdasan Thinking fokus dan taat pada ATURAN,yang meliputi segala konsekuensinya. Maka, dalam komunikasi sebaiknya menekankan setiap konsekuensi atas tindakan yang dilakukannya. Misal,”kalau kita bermain api,kemungkinan besar akan mendapat bahaya seperti terbakar atau minimal terpercik panasnya. Apalagi kalau tidak hati-hati, kemungkinan akan menyebabkan kecelakaan atau kebakaran besar.
- Jangan tanya apa yang dirasa, melainkan tanya apa yang dipikirkan
Seorang Yang senang berfikir,jadi gunakan kata –kata “Pikir” untuk mendapat jawaban atas hal yang kita tanyakan.
- Hindari mengulang
Ia adalah orang yang yakin tentang kepandaiannya. Maka, dalam komunikasi sebaiknya tidak meremehkan kepintarannya. Mengulang-ulang perintah atau informasi akan berkesan merendahkannya. Maka, beri kepercayaan padanya setelah kita menyampaikan sesuatu padanya dengan cara yang terstruktur.
Anggap dia sudah mengerti. Sampaikan pesan penutup, misalnya:
“Saya percaya anda sudah mengerti dan akan segera melaksanakan.” Bila tak segera dilaksanakan,beri sedikit waktu untuk orang Thinking menyusun sistematika di kepalanya.